Implementasi Hubbul Wathan Minal Iman, Anggota Bawaslu RI: Sukseskan Pemilu 2024
Hari menjelang sore, rombongan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) dari pusat sampai daerah berdatangan ke Pondok Pesantren Salaman (Fauzan III), rombongan tersebut bergegas naik ke lantai dua memasuki aula Pondok Pesantren Salaman yang telah dipenuhi oleh ratusan santri yang dudu rapi sejak siang.
Tampak di antara mereka Ketua PCNU Garut yang juga merupakan sesepuh Pondok Pesantren Salaman (Fauzan III) KH Atjeng Abdul Wahid beserta jajaran pengasuh pondok lainnya. Namun banyak wajah yang nampak tidak dikenal karena mereka datang atas nama BAWASLU RI.
Diantaranya Anggota Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat BAWASLU RI Loly Suhenti, Ketua BAWASLU Provinsi Jawa Barat Usep Agus Jauhari beserta jajaran, pimpinan BAWASLU Kabupaten Garut Ahmad Nurul Syahid, Lam Lam Masrofah, Ipur Purnama, Yusup Firdaus, Imam Sanusi, dan Jajaran BAWASLU Kecamatan Sukaresmi.
Dalam kegiatan tersebut, Lam Lam Masrofah memberikan sambutan atas nama BAWASLU Kabupaten, Ia memohon maaf atas keterlambatan dan berharap bahwa Pondok Pesantren bisa berkolaborasi dalam mensukseskan Pemilu 2024 yang akan datang.
“Harapan besar kolaborasi bisa berlanjut untuk mensukseskan Pemilu dan Pilkada nanti.” Ujar Lam Lam
Andil Pesantren
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut sekaligus sesepuh Pondok Pesantren Salaman (Fauzan III) KH Atjeng Abdul Wahid tegaskan pesantren siap membantu jika dibutuhkan, bahkan tambahnya jika perlu, Pengurus NU yang ada di 42 MWC dan 442 Ranting siap berkolaborasi dalam mensukseskan Pemilu 2024 nanti.
Dalam sambutan terakhir dan juga menutup acara sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih pemula oleh anggota BAWASLU RI, Loly sapaan akrabnya menjelaskan akan makna Hubbul Wathan Minal Iman (Cinta Tanah Air bagian dari Iman) bagi kader muda yaitu ikut mensukseskan Pemilu.
Menurut Loly, makna tersebut bisa diartikan para pemilih muda yang berjumlah 52 persen dari total pemilih di seluruh Indonesia memiliki peran untuk menentukan pemimpin tertinggi bagi bangsa ini.
Tambahnya, Loly ungkapkan bahwa nilai suara setiap pemilih itu sama, baik dia presiden, bupati, santri, kyai, dan lainnya. Sehingga suara tersebut harus dimanfaatkan untuk menentukan pemimpin terbaik dengan cara dan pola terbaik pula.
Ia berharap santri berperan aktif dalam mensukseskan pemilu, dimana cara tersebut merupakan Implementasi dari Hubbul Wathan Minal Iman dengan cara datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memberikan hak suara serta ikut mengawasi berlangsungnya pemilu agar suara yang kita berikan tidak dicurangi maupun dimanipulasi.
Loly tegaskan jika terjadi demikian, hal tersebut bisa dilaporkan kepada Pengawas pemilu di TPS maupun setingkat diatasnya untuk ditindaklanjuti.